Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol. Himawan Bayu Aji minta supaya warga selalu waspada terhadap kejahatan komputerisasi yang merugikan secara finansial salah satunya modus pembohongan via email palsu.

Salah satu kasus yang sukses diungkap oleh Ditsiber Bareskrim Polri baru-baru ini yakni sindikat kejahatan siber yang mengerjakan pembohongan terhadap sebuah perusahaan real estate di Singapura sampai mengalami kerugian menempuh Rp 32 miliar.

Dikenal bahwa sindikat hal yang demikian dioperasikan oleh warga negara Nigeria di Indonesia phenixsalonsuitesmn.com dan mengerjakan pembohongan dengan modus berpura-pura menjadi kolega bisnis dan membuat email serta rekening palsu sebagai medium penyaluran dana atau uang dari perusahaan real estate bersangkutan.

Kriminal siber modus serupa juga pernah diungkap Bareskrim Polri pada tahun 2021 dengan korban perusahaan di Korea Selatan.

“Karenanya kami mengimbau terhadap masyarakat yang pertama, hati-hati bila menerima email dari alamat yang tak dikenal,” sebut Himawan diberitakan dari Antara, Rabu (8/5/2024).

Seperti Modus dan Tips Menghindarinya
Dalam melancarkan aksinya, lazimnya para pelaku akan mengirimkan email palsu terhadap sasaran dan email hal yang demikian dihasilkan semirip mungkin dengan email autentik. Lazimnya pelaku akan mengganti posisi alfabet atau menambah satu atau sebagian alfabet sehingga menyerupai aslinya.

Himawan menegaskan bahwa masyarakat perlu mengerjakan pengecekan secara seksama dan tak sembarang mengklik tautan yang dikirim oleh seseorang yang tak dikenal.

“Senantiasa konfirmasi terhadap pihak yang mengerjakan atau menerima transaksi via komunikasi lain dan bila terjadi hal-hal seperti di atas supaya langsung memberi tahu isu terhadap pihak memiliki wewenang untuk mempercepat pembukaan kasus hal yang demikian,” tutur Himawan menambahkan.

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan sampai kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Semenjak 2 Juli 2018, Cek Fakta bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jikalau Anda memiliki isu tentang hoaks yang berharap kami telusuri dan verifikasi, silahkan memberi tahu di email.

Berharap lebih kencang mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.