Baku Tembak di Tepian Lebanon-Israel Bertambah, PBB Sedih
Baku Tembak di Tepian Lebanon-Israel Bertambah, PBB Sedih
Baku tembak di tepian Israel-Lebanon makin bertambah dan mengingatkan dampak negatif perang besar. Berkaitan ini, PBB akui sangat sedih.
Washington, tvOnenews.com – Baku tembak di tepian Israel-Lebanon makin bertambah dan mengingatkan dampak negatif perang besar. Berkaitan ini, Federasi Bangsa-Bangsa (PBB) akui sangat sedih.
“PBB sangat sedih atas kenaikan intensif baku tembak di Garis Biru yang mempunyai potensi besar mengakibatkan perang rasio penuh,” kata Kantor Juru Berbicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat (5/7/2024)
“Eskalasi dapat dan harus dijauhi. Kami memperjelas lagi jika bahaya penghitungan yang keliru, yang mengakibatkan perselisihan secara mendadak serta lebih luas ialah nyata,” tambahnya.
Dalam pengakuan itu disebut jalan keluar politik dan diplomatik jadi salah satu langkah yang pantas untuk yang akan datang https://resultadosemponto.com/ menggarisbawahi keterkaitan di antara petinggi Lebanon dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) dan Koordinator Khusus PBB.
“Kami menggaungkan ajakan UNSCOL (Kantor Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon) dan UNIFIL yang mendesak beberapa faksi agar selekasnya akhiri lagi perseteruan dan memiliki komitmen lagi pada implikasi penuh resolusi Dewan Keamanan 1701 (2006),” begitu isi pengakuan itu.
Keadaan di sepanjang tepian Lebanon dengan Israel makin menghangat di tengah-tengah gempuran lintasi batasan di antara Hizbullah dan pasukan Israel saat lagi Tel Aviv meneruskan gempuran mematikannya pada Lajur Gaza yang sudah tewaskan lebih dari 38.000 orang semenjak 7 Oktober tahun kemarin.
Sangkaan Mafia Tanah Di Cijeruk Disampaikan ke Polisi
PT Bahana Sukma Sejahtera (PT BSS) jadi korban mafia tanah karena tempat punya PT BSS di tempat Kabupaten Bogor dikerjakan dan kuasai oleh faksi yang tidak memiliki hak atas tempat itu.
PT BSS memiliki document komplet termasuk SHGB No. 6/Cijeruk yang diedarkan oleh Kantor Pertanahan Bogor di tanggal 3 Juni 1997 dan akan usai haknya di tanggal 2 Juni 2027.
Advokat PT BSS, Kasmudi, SH. menjelaskan tanah punya PT BSS di SHGB 6/Cijeruk terkuasai oleh sejumlah faksi yang akui sebagai “penggarap”. Kepenguasaan tanah PT BSS oleh mereka didapatkan dengan jual-beli operkan pindah besutan tetapi tanpa setahu dan seijin PT BSS sebagai pemilik tanah. Bahkan juga sejumlah penggarap sudah membuat vila ilegal di atas tempat punya PT BSS dan tidak memiliki izin membangun bangunan dari lembaga berkaitan.
Salah satunya kasus yang sekarang sedang diatasi faksi berwajib ialah penggarap IS, yang sudah lakukan pembangunan vila di atas tempat punya PT BSS tanpa seijin PT BSS dan bukan sebagai penggarap yang menanam, bertani atau bercocok tanam. Berkaitan ini, PT BSS sudah memberikan laporan ke Polres Bogor dan saat ini sudah masuk tahapan penyelidikan karena elemen tindak pidana yang disampaikan PT BSS sudah tercukupi.
