Single Sign On (SSO) ialah sebuah metode terintegrasi yang mengaitkan civitas akademika UNDIP dengan sebagian sumber kekuatan dan fasilitas IT yang disediakan oleh Universitas Diponegoro. Layanan ini diciptakan dengan tujuan terciptanya kemudahan bagi pengguna dalam melaksanakan aktivitas akademik berbasis IT.

Banyak fitur yang tersedia di laman SSO ini, mulai dari jurnal, info beasiswa, info akademik, Kuliah Online (Kulon), jadwal dosen, dan masih banyak lagi. Kulon sendiri menjadi salah satu fitur yang paling kerap dipakai oleh mahasiswa, sebab menjadi daerah pengumpulan tugas sekalian mengakses materi kuliah.

Kulon Kerap Lemot

Sejauh ini, laman SSO telah berjalan dengan bagus. Melainkan, masih ada sebagian kendala yang dialami slot gacor hari ini oleh para mahasiswa terutamanya ketika ingin mengakses Kulon. Kulon kerap kali lemot ketika ingin diakses sehingga memakan waktu ketika ingin mengumpulkan tugas.

“Kulon itu lama banget loading-nya, entah jaringannya lancar atau enggak, itu pasti ia lama. Kadang kan kita terburu-buru berkeinginan ngumpulin tugas, melainkan loading-nya di kulon itu lama banget, jadi makan waktu,” ujar Yonna Chantika, mahasiswa semester 2 Ilmu Komunikasi ketika diwawancarai OPINI pada Senin (13/03).

Server yang Senantiasa Down Dikala War-IRS

Dikala pergantian semester, mahasiswa diwajibkan untuk membikin IRS atau di kalangan mahasiswa lazim disebut war-IRS. Tidak bisa dikesampingkan, kebanyakan mahasiswa senantiasa mengeluhkan hal yang sama, yaitu server yang senantiasa down ketika war-IRS berlangsung.

“Wah, itu parah. Servernya nge-down banget, sekali kita ngeklik harusnya ada pertanda hijau nya kan, itu nggak. Kadang kita bener-bener udah klik, melainkan nggak ada konfirmasi jikalau kita udah klik gitu,” ungkap Yonna.

Keluhan lain juga disajikan oleh Marta Alya, mahasiswa Ilmu Komunikasi semester 2 Universitas Diponegoro, “Loading-nya lama banget, jadi saya harus reload, terus saya keluar, saya reload, saya keluar gitu. Jadi agak membingungkan,” ungkapnya.

Kulon Tak Dipakai Oleh Segala Fakultas

Pemanfaatan fitur kulon rupanya belum dipakai oleh seluruh fakultas yang ada di Universitas Diponegoro. Sebagian departemen masih menerapkan metode print-out ketika mengumpulkan tugas maupun melewati Microsoft Teams.

“Di departemenku itu hingga kini belum pernah gunakan kulon, jadi belum nyoba juga ya. Untuk materi dan pengumpulan tugas itu di Teams,” jawab Rahma Aliefia, mahasiswa Teknik Industri semester 2 Universitas Diponegoro ketika dihubungi OPINI lewat telepon WhatsApp pada Jumat (10/03).

Evaluasi PMB yang Tak Tersimpan

Sebagai prasyarat supaya dapat mengisi IRS, mahasiswa harus lebih-lebih dulu mengisi evaluasi berhubungan aktivitas pelajaran yang sudah berlangsung selama satu semester terakhir. Evaluasi ini dijalankan dengan memberi pengevaluasian kepada metode pelajaran yang dipakai oleh tiap-tiap-tiap-tiap dosen. Melainkan, kendala lagi-lagi timbul. Evaluasi yang telah diisi mahasiswa kerap kali tak tersimpan, sehingga mahasiswa harus mengulangi pengisian evaluasi Cara Belajar Mendidik (PMB).

“Waktu evaluasi PMB itu saya ada kendala, pernah nggak ke-save, jadi nggak dapat IRS-an,” sebut Rahma.

Kulon yang Belum Siap Dikala Permulaan Semester

Tidak cuma mahasiswa, sebagian dosen juga kerap mengeluhkan Kulon yang belum dapat dipakai ketika permulaan semester kemarin, lebih tepatnya semester genap tahun 2022/2023.

“Umumnya kan kita masuk ke kulon, 1 atau 2 pekan sebelum kuliah berlangsung. Nah, lazimnya di situ tersedia fitur mata kuliah di semester hal yang demikian. Lah ini nggak ada, hingga aku lapor ke kaprodi, lalu kaprodi akan memberi tahu ke LP2MP, melainkan aku belum dapet tanggapannya. Kemudian aku juga lapor ke wadek 1 ketika pekan pertama kuliah, melainkan juga belum bisa respon,” ujar Sunarto, dosen jurusan Ilmu Komunikasi ketika diwawancarai OPINI pada Selasa (14/03).

Sesudah diselidiki, rupanya penyebabnya ialah adanya info yang tak tersampaikan dengan bagus, yaitu adanya perubahan metode yang mengintegrasikan kulon dengan SSO.

“Hingga kemudian aku menghubungi Mas Aris yang dahulu pernah memberikan pelatihan perihal kulon. Ternyata, semester ini kulon telah diintegrasikan dengan SIAP. Nah, yang jadi soal ialah info berhubungan perubahan ini nggak dikasih tau. Kita ga tahu, jikalau aku tak ada inisiatif untuk menghubungi Mas Aris, aku nggak akan tahu. Semenjak itu, segera aku siapkan seluruh dan kini Kulonnya telah berfungsi,” pungkasnya.

Pengguna iOS Kerap Natural Kesusahan Dikala Absensi

Aplikasi SIAP yang tak tersedia di App Store mewajibkan pengguna iOS untuk mengakses laman tiap-tiap-tiap-tiap kali ingin melaksanakan ketidakhadiran. Cara ini tentu kurang tepat sasaran, belum lagi diperlukan waktu loading yang lama.

“Jikalau kita tuh harus buka laman, dan itu nunggunya lama banget. Jikalau android dari jauh telah dapat nge-scan, jikalau iOS kita harus mendekat ke QR code nya,” ujar Yonna.

Walaupun yang serupa juga dikeluhkan oleh Marta Alya, mahasiswa semester 2 Ilmu Komunikasi, mengenai kesusahan yang dialami pengguna iOS ketika melaksanakan ketidakhadiran yang harus melewati laman.

“Temen-temen yang gunakan iOS tuh agak sulit jikalau misal berkeinginan membolos, harus ke laman dahulu. Karena itu kan keperluan sehari-hari yang senantiasa kita gunakan buat scan QR. Itu notabene agak lebih lama.”

Respon kendala-kendala hal yang demikian, mahasiswa mengharapkan supaya SIAP versi iOS seketika diluncurkan. Mereka ingin supaya seluruh mahasiswa bisa menikmati kemudahan dalam melaksanakan aktivitas akademik sehari-hari yang ditawarkan oleh aplikasi SIAP.

Merespon Pegawai IT Undip

Info Kulon yang seringkali lemot, Alaik Taufix selaku Supervisor Unit Teknologi Jika dan Perangkat Lunak menceritakan sebagian elemen penyebabnya.

“Jikalau Kulon itu yang membatasi LP2MP, kita menolong integrasinya. Jikalau lama itu dikarenakan banyak elemen, dari infrastruktur juga dapat. Koneksi nya itu lancar apa engga, mungkin juga perangkat dari user-nya,” ujar Alaik ketika dijumpai OPINI pada Rabu (08/03).

Faktor, beliau menerangkan server yang kerap down ketika war-IRS sebab sempat ada kendala di metode Cloud.

“Walaupun banyak yang mengakses itu terasa pada IRS dan PMB juga. Ternyata kita telah gunakan sebagian PM (Project Manager) rupanya ketika diakses banyak orang itu masih ada kendala down. Kemarin sempat ada load berat di sistemnya. Ternyata ada kendala di Cloud nya sigma Telkom yang mati, ada dua server. Saat dihidupkan, terus kita running lagi, itu telah stabil lagi,” ujarnya.

Alaik juga mengkonfirmasi adanya metode integrasi kulon di permulaan semester yang mewajibkan dosen untuk melaksanakan “eksekusi” sendiri ketika ingin mengakses kulon.

“Saat setting perkuliahan di SIAP itu telah fix, dosen harus eksekusi untuk integrasi ke kulon. Jadi dosennya masuk ke SIAP untuk integrasi,” ujarnya.

Melainkan sayangnya, info ini tak tersampaikan dengan bagus sehingga terjadi misunderstanding yang menyebabkan sebagian dosen belum dapat menerapkan kulon untuk perkuliahan.

Faktor beliau memberi penjelasan slot888 kenapa hingga kini belum tersedia aplikasi SIAP untuk para pengguna IOS.

“Belum ada instruksi dari akademik untuk membikin versi IOS. Jikalau akademik menghendaki, ya seketika kita fasilitasi. Itu malahan jikalau ada permintaan urgent. Ia kan ada SOP juga, jadi produk owner (akademik) mengusulkan apa yang diperlukan, IT memfasilitasi,” terangnya ketika diwawancarai OPINI pada Rabu (08/03).

mengungkapkan bahwa bidang IT cuma berperan sebagai fasilitator yang mengikuti instruksi dari bidang akademik sebagai produk owner. Pihak IT tak bisa seperti itu saja melaksanakan penemuan kreatif berhubungan metode tanpa adanya instruksi.