PBB lewat United Nations Special Committee On Palestine (UNSCOP), sebuah instansi khusus yang dibentuk PBB yang memiliki tujuan untuk melakukan investigasi yang sesudah itu diinginkan dapat mengimbuhkan solusi bagi penyelesaian masalah yang berlangsung di Palestina. Bet 10 ribu UNSCOP menyarankan pembelahan dan pembagian wilayah untuk ke dua pihak yaitu Israel dan Palestina menjadi dua teritori yang berbeda. Akan tetapi, solusi yang di tawarkan oleh PBB melalui UNSCOP ini memperoleh penolakan keras dari negara-negara Arab. Penolakan dilakukan atas dasar bahwa, andaikata negara-negara Arab membantu pemisahan wilayah untuk Israel dan Palestina maka Israel dapat dengan enteng mendapatkan legitimasi untuk mendirikan negara Yahudi di tanah Palestina. Keputusan PBB untuk membagi wilayah teritori bagi Israel dan Palestina
membuat para kaum Yahudi yang berada di tanah Israel makin percaya diri dalam mendirikan tanah air mereka. Selang lebih dari satu selagi setelah Perang Dunia II berakhir, pada tanggal 14 Mei 1948, Israel dan kaum Yahudinya yang merasa memiliki kebolehan dan syarat untuk mendirikan sebuah negara akhirnya
mendeklarasikan negara Israel dengan wilayah teritori yang telah ditentukan oleh PBB di dalam Partition Plan (Halliday, 2005, p. 111). Amerika Serikat memberikan respon dengan mengakui kemerdekaan Israel secara de facto disusul Uni Soviet yang ikut mengakui kemerdekaan Israel secara de jure pada tanggal 15 Mei 1948.

PBB berhasil menghentikan penyerangan pertama yang dilakukan oleh
negara-negara Arab ke Israel. Kedua pihak setuju untuk lakukan gencatan
senjata. Dengan percaya diri yang tinggi, Mesir dan Syria terlalu percaya akan
memenangkan peperangan bersama Israel nantinya. Akan tetapi, tanpa disadari
kekuatan militer dan Persiapan Israel jauh lebih baik berasal dari yang dibayangkan.Israel
sudah buat persiapan seluruh nya dikala mereka mendeklerasikan diri sebagai
sebuah negara yang merdeka.
Israel berhasil memenangkan perang ke-2 melawan negara-negara arab
pada 6-19 Juli 1948. Israel terhitung berhasil mengambil alih alih lokasi Galilea barat
yang pada sementara itu masih terhitung didalam lokasi Arab. Usaha PBB dalam
melakukan perdamaian antar ke-2 pihak gagal akibat kebijakan luar negeri
Israel yang ekspansionisme sebabkan perdamaian tersebut gagal. Israel
mengambil lokasi diluar berasal dari yang diatur didalam partition plan. PBB menetapkan
56% lokasi Israel di Palestina, akan tapi Israel menguasai 80% berasal dari wilayah
tersebut. Pada oktober 1948 Israel lakukan invasi ke tempat Negev yang
kemudian menjadikannya sebagai lokasi kekuasaan Israel. Pada th. yang
sama, Israel berhasil mengusir pasukan Jordania sampai Laut Merah (Smith, 2001,
p. 201).