Harga Bitcoin dan kripto paling atas lainnya terpantau alami pergerakan yang banyak ragam terhadap Rabu (20/3/2024). Mayoritas kripto jajaran paling atas terpantau tetap berada di zona merah.

Berdasarkan data slot bonus new member 100 di awal berasal dari Coinmarketcap, kripto bersama kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) tetap melemah. Bitcoin terkoreksi 5,65 persen dalam 24 jam dan 10,12 persen sepekan

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 63.615 atau setara Rp 1 miliar (asumsi kurs Rp 15.720 per dolar AS).

Ethereum (ETH) juga tetap melemah. ETH turun 7,30 persen sehari terakhir dan 17,13 persen sepekan. Dengan begitu, pas ini ETH berada di level Rp 51,2juta per koin.

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 6,66 persen dan 2,88 persen sepekan. Hal itu sebabkan BNB dibanderol bersama harga Rp 8,14 juta per koin.

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA merosot 8,48 persen dalam 24 jam terakhir dan 18,18 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada terhadap level Rp 9.460 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali lesu. SOL ambles 15,24 persen dalam sehari, tapi tetap menguat 16,93 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,70 juta per koin.

XRP terpantau tetap berada di zona merah. XRP merosot 1,71 persen dalam 24 jam dan 12,55 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 9.411 per koin.

Koin Meme Dogecoin (DOGE) tetap melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE ambles 8,74 persen dan 19,84 persen sepekan. Ini sebabkan DOGE diperdagangkan di level Rp 2.067 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), terhadap hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal selanjutnya sebabkan harga keduanya tetap bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, sebabkan harganya tetap berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,39 triliun atau setara Rp 37.571 triliun.

Disclaimer: Setiap ketentuan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan anggapan sebelum saat belanja dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul berasal dari ketentuan investasi.

Mengenal Istilah Crypto Bubbles dan Contoh Kasusnya

Beberapa pekan terakhir nampak beberapa isu tentang crypto bubbles yang sebabkan pasar kripto kembali terkoreksi. Lantas apa sebetulnya Crypto Bubbles atau gelembung aset kripto?

Dilansir berasal dari Cryptonews, Rabu (20/3/2024), Crypto Bubbles merupakan sebuah fenomena di mana sebuah aset kripto harganya mengalami lonjakan terlampau tinggi berasal dari nilai yang sebetulnya dalam pas tertentu.

Gelembung kripto situs slot777 mewakili lonjakan harga mata duit kripto yang terutama didorong oleh hype dan spekulasi, jauh melebihi nilai intrinsiknya.

HomeCrypto
Harga Kripto Hari Ini 20 Maret 2024: Bitcoin Cs Kompak Melemah
Gagas Yoga PratomoGagas Yoga Pratomo
Diperbarui 20 Mar 2024, 08:11 WIB
Copy Link
13
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Perbesar
Ilustrasi Kripto. Deretan kripto paling atas terpantau kompak melemah terhadap perdagangan Rabu (20/3/2024). (Foto By AI)
Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin dan kripto paling atas lainnya terpantau alami pergerakan yang banyak ragam terhadap Rabu (20/3/2024). Mayoritas kripto jajaran paling atas terpantau tetap berada di zona merah.

Berdasarkan data berasal dari Coinmarketcap, kripto bersama kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) tetap melemah. Bitcoin terkoreksi 5,65 persen dalam 24 jam dan 10,12 persen sepekan.

BACA JUGA:
Harga Bitcoin Melemah Usai Perdebatan Isu Crypto Bubbles
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 63.615 atau setara Rp 1 miliar (asumsi kurs Rp 15.720 per dolar AS).

Advertisement

recommended by

GLUWTY
Wanita 68-an asal Jakarta bersama Baby Face Pakai Ini sebelum saat Tidur
PELAJARI LEBIH
Ethereum (ETH) juga tetap melemah. ETH turun 7,30 persen sehari terakhir dan 17,13 persen sepekan. Dengan begitu, pas ini ETH berada di level Rp 51,2juta per koin.

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 6,66 persen dan 2,88 persen sepekan. Hal itu sebabkan BNB dibanderol bersama harga Rp 8,14 juta per koin.

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA merosot 8,48 persen dalam 24 jam terakhir dan 18,18 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada terhadap level Rp 9.460 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali lesu. SOL ambles 15,24 persen dalam sehari, tapi tetap menguat 16,93 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,70 juta per koin.

XRP terpantau tetap berada di zona merah. XRP merosot 1,71 persen dalam 24 jam dan 12,55 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 9.411 per koin.

Koin Meme Dogecoin (DOGE) tetap melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE ambles 8,74 persen dan 19,84 persen sepekan. Ini sebabkan DOGE diperdagangkan di level Rp 2.067 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), terhadap hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal selanjutnya sebabkan harga keduanya tetap bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, sebabkan harganya tetap berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,39 triliun atau setara Rp 37.571 triliun.

Disclaimer: Setiap ketentuan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan anggapan sebelum saat belanja dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul berasal dari ketentuan investasi.

• Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk meraih berita-berita terkini bersama mengklik tautan ini.

2 berasal dari 3 halaman
Mengenal Istilah Crypto Bubbles dan Contoh Kasusnya
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Perbesar
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Beberapa pekan terakhir nampak beberapa isu tentang crypto bubbles yang sebabkan pasar kripto kembali terkoreksi. Lantas apa sebetulnya Crypto Bubbles atau gelembung aset kripto?

Dilansir berasal dari Cryptonews, Rabu (20/3/2024), Crypto Bubbles merupakan sebuah fenomena di mana sebuah aset kripto harganya mengalami lonjakan terlampau tinggi berasal dari nilai yang sebetulnya dalam pas tertentu.

Gelembung kripto mewakili lonjakan harga mata duit kripto yang terutama didorong oleh hype dan spekulasi, jauh melebihi nilai intrinsiknya.

Advertisement

Tidak seperti aset tradisional, beberapa besar mata duit kripto tidak punyai aset nyata atau aliran pendapatan, supaya menjadikan penilaiannya sebagai usaha spekulatif yang rentan terhadap sentimen dan sensasi pasar.

Sama seperti gelembung dot-com terhadap akhir 1990-an atau gelembung perumahan terhadap 2008, gelembung kripto memikat investor bersama janji-janji keuntungan besar, yang berpuncak terhadap keruntuhan yang tajam dan berpotensi menghancurkan.

Persamaan pada gelembung kripto dan gelembung tradisional sukar untuk diabaikan. Keduanya ditandai oleh kegembiraan dan euforia, mendorong harga ke tingkat yang terlampau tinggi, dan dipicu oleh rasa kuatir ketinggalan (FOMO) dan kegilaan spekulatif.

Tidak terdapatnya metrik penilaian yang mengerti dan menjamurnya produk-produk investasi baru sering kali makin memperburuk volatilitas pasar, serupa bersama pola-pola yang nampak terhadap gelembung keuangan di jaman lalu.

Contoh Gelembung Kripto

Gelembung kripto punyai sejarah yang menarik sejak debut Bitcoin terhadap 2009, bersama koin selanjutnya mengalami banyak siklus naik dan turun. Spekulasi pasar, kemajuan teknologi, dan efek peraturan sering kali mendorong fluktuasi ini.

Gelembung kripto pertama yang tenar nampak pas jaman awal Bitcoin yakni terhadap 2011. Harga mata duit kripto melonjak berasal dari beberapa sen jadi lebih kurang USD 30 berasal dari bulan April hingga Juni th. itu.

Hal ini sebabkan hiruk pikuk investasi dan perhatian media. Namun, gelembung kripto pecah, sebabkan harga Bitcoin anjlok hingga satu digit, supaya sebabkan kerugian besar bagi investor awal.